Senin, 30 April 2012

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET


Menurut Fryer dalam makalah Strategy for effective Elementary Technology Integration Media pembelajaran berbasis internet diperlukan dalam mendekatkan mahasiswa teknologi pendidikan pada media berbasis teknologi informasi dan komunikasi, tidak dengan memperoleh mata kuliah tentang teknologi komunikasi dan informasi, tapi mengintegrasikan konsep teknologi informasi dalam proses pembelajaran, termasuk dalam media pembelajaran. Dengan adanya perkembangan dalam dunia media, bentuk dan fungsi media pun telah berkembang terus. Perkembangan dalam dunia media yang paling mencengangkan adalah dalam dunia elektronik, yakni komputer. Perkembangan selanjutnya adalah ketika komputer – komputer tersebut disatukan dalam suatu sistem sehingga dapat berkomunikasi satu sama lain. Hal ini yang kita sebut dengan internet. Mari kita lihat bagaimana internet tebentuk.

Sejarah Internet
Asal internet bermula ketika negara Rusia pada tahun 1957 (kala itu bernama USSR, Union of Soviet Socialist Republics) meluncurkan satelit buatan bernama Sputnik. Amerika Serikat menyadari akan kemungkinan Rusia untuk mengirimkan rudal nuklir dari satelite tersebut. Karenanya, Amerika membentuk ARPA (Advance Research Projects Agency) untuk membuat sebuah teknologi dalam menangkal kemungkinan serangan rudal dari rusia.

Pada tahun 1962 the RAND Corporation ditugaskan oleh U.S. Air Force untuk membuat sebuah teknologi baru dalam komunikasi, konsep teknologi komunikasi ini adalah; pesan harus dibuat dalam bentuk paket digital, masing – masing paket tersebut haruslah dapat dikirimkan secara mandiri, jika paket pesan gagal dikirimkan ke tujuannya, maka pengirim harus tahu akan hal ini, paket pesan harus bisa di kirimkan kembali ke tujuan yang lain. Tahun 1972 ARPANET berubah nama menjadi DARPA (Devence Advance Research Projects Agency) dan tahun 1975 berubah lagi menjadi DARPANET karena saat itu DARPA juga difungsikan untuk publik sebagai bisnis jaringan.

Tahun 1983 peneliti dari Winconsin membuat DNS (domain name system) agar dapat dengan mudah mengingat alamat komputer daripada mengingat alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan untuk penamaan alamat komputer. Dengan teknologi DNS ini, maka untuk pertama kalinya sebuah komputer dengan alamat Internet Protocol (IP) 144.163.21.141 diubah menjadi my.cool.unix.box dan dapat diakses oleh pengguna internet lainnya.

Tahun 1984, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu DARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja.

Di tahun yang sama lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer.

Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET.

Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini Internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain.

Sistem yang sangat besar tersebut (internet) segera menyita perhatian banyak orang berkaitan dengan kemudahan dan kecepatannya dalam berkomunikasi, terutama untuk jarak jauh. Pesan yang biasanya dikirimkan dalam hitungan hari, dengan internet dapat di percepat dengan hanya hitungan jam atau bahkan menit. Kemudian internet segera menjadi kebutuhan, sehingga membuat banyak orang ingin mengembangkan bagian dari sistem internet. Adalah website yang kemudian banyak di buat oleh banyak orang. Pada perkembangan selanjutnya Website menjadi wadah “aktualisasi diri” seiring kemudahan yang ditawarkan dalam membuatnya, sehingga kemudian muncul Website Personal (individu).

Kemudian pada bulan januari 1994, Justin Hall membuat website pribadinya bernama Justin’s Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from the Underground sehingga menjadi bentuk blog seperti yang kita kenal sekarang, yakni kumpulan alamat website disertai dengan komentar. 1 Selanjutnya pada bulan Juli 1999 Pitas membuat sebuah website untuk melayani pembuatan blog secara online . Langkah ini kemudian diikuti oleh Pyra yang membuat website blogger dan Groksoup. Setelah itu semakin banyak bermunculan penyedia layanan pembuatan blog (weblog tools) secara online dan gratis, sehingga media blog semakin terus berkembang.

Hingga saat ini penyedia layanan weblog di Internet terus bermunculan, baik yang gratis maupun yang harus membayar biaya berlangganannya. Diantara website-website penyedia layanan weblog gratis yang terkenal adalah http://www.blogger.com, http://www.blogdrive.com,http://www.blog-city.com, http://www.tblog.com, http://www.mblog.com, http://www.blog.boleh.com,http://www.goblogmedia.com, dan Blog M3-Access

Saat ini blog sudah menjadi trend dalam masyarakat digital, termasuk dalam pendidikan. Kemungkinan penerapan blog sebagai media pembelajaran dapat diungkapkan dalam uraian berikut.


Blog sebagai media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien. Media pembelajaran tentunya harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kelak, serta diharapkan dapat membangkitkan minat mahasiswa untuk mencari, mengamati dan memecahkan masalah yang

dihadapinya. Dalam memilih media pembelajaran tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Ketepatan media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian media dengan karakteristik sasaran
3. Kemudahan memperoleh media
4. Media harus meningkatkan sistematika istruksional
5. Hemat Biaya

Sedangkan dalam media interaktif Thorn mengajukan enam kriteria penilaian, yakni kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi.

Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media di mana media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Dengan berkembangnya teknologi dalam pendidikan, maka semakin beragam yang digunakan untuk pembelajaran. Pembelajar tidak lagi menggunakan media konvensional sebagai satu-satunya media yang ada.

Banyak sekali media pembelajaran yang terdapat di lingkungan yang bisa diperoleh kapan saja dan dapat dibuat. Salah satunya adalah blog. Blog pendidikan yang berisikan artikel-artikel yang ditulis oleh pemiliknya dapat menjadi media pembelajaran yang efektif.

Ayo, siapa lagi yang mau buat blog?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar