Menurut
Fryer dalam makalah Strategy for effective Elementary Technology Integration
Media pembelajaran berbasis internet diperlukan dalam mendekatkan mahasiswa
teknologi pendidikan pada media berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
tidak dengan memperoleh mata kuliah tentang teknologi komunikasi dan informasi,
tapi mengintegrasikan konsep teknologi informasi dalam proses pembelajaran,
termasuk dalam media pembelajaran. Dengan adanya perkembangan dalam dunia
media, bentuk dan fungsi media pun telah berkembang terus. Perkembangan dalam
dunia media yang paling mencengangkan adalah dalam dunia elektronik, yakni
komputer. Perkembangan selanjutnya adalah ketika komputer – komputer tersebut
disatukan dalam suatu sistem sehingga dapat berkomunikasi satu sama lain. Hal
ini yang kita sebut dengan internet. Mari kita lihat bagaimana internet
tebentuk.
Sejarah Internet
Asal internet bermula ketika negara Rusia pada tahun 1957 (kala
itu bernama USSR, Union of Soviet Socialist Republics) meluncurkan satelit
buatan bernama Sputnik. Amerika Serikat menyadari akan kemungkinan Rusia untuk
mengirimkan rudal nuklir dari satelite tersebut. Karenanya, Amerika membentuk
ARPA (Advance Research Projects Agency) untuk membuat sebuah teknologi dalam
menangkal kemungkinan serangan rudal dari rusia.
Pada tahun 1962 the RAND Corporation ditugaskan oleh U.S. Air
Force untuk membuat sebuah teknologi baru dalam komunikasi, konsep teknologi
komunikasi ini adalah; pesan harus dibuat dalam bentuk paket digital, masing –
masing paket tersebut haruslah dapat dikirimkan secara mandiri, jika paket
pesan gagal dikirimkan ke tujuannya, maka pengirim harus tahu akan hal ini,
paket pesan harus bisa di kirimkan kembali ke tujuan yang lain. Tahun 1972
ARPANET berubah nama menjadi DARPA (Devence Advance Research Projects Agency)
dan tahun 1975 berubah lagi menjadi DARPANET karena saat itu DARPA juga
difungsikan untuk publik sebagai bisnis jaringan.
Tahun 1983 peneliti dari Winconsin membuat DNS (domain name
system) agar dapat dengan mudah mengingat alamat komputer daripada mengingat
alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan untuk penamaan alamat komputer.
Dengan teknologi DNS ini, maka untuk pertama kalinya sebuah komputer dengan
alamat Internet Protocol (IP) 144.163.21.141 diubah menjadi my.cool.unix.box
dan dapat diakses oleh pengguna internet lainnya.
Tahun 1984, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu
DARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai
hubungan sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada
mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan
disebut sebagai Internet saja.
Di tahun yang sama lahir National Science Foundation Network
(NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat
super komputer.
Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai
jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan
konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan
riset utama di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan.
Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan
dihubungkan ke NSFNET.
Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman,
Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini Internet terdiri atas lebih
dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar 25
juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan
jaringan-jaringan lain terhubung dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni
untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial, komersial (melalui jaringan
antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain.
Sistem yang sangat besar tersebut (internet) segera menyita
perhatian banyak orang berkaitan dengan kemudahan dan kecepatannya dalam
berkomunikasi, terutama untuk jarak jauh. Pesan yang biasanya dikirimkan dalam
hitungan hari, dengan internet dapat di percepat dengan hanya hitungan jam atau
bahkan menit. Kemudian internet segera menjadi kebutuhan, sehingga membuat
banyak orang ingin mengembangkan bagian dari sistem internet. Adalah website
yang kemudian banyak di buat oleh banyak orang. Pada perkembangan selanjutnya
Website menjadi wadah “aktualisasi diri” seiring kemudahan yang ditawarkan
dalam membuatnya, sehingga kemudian muncul Website Personal (individu).
Kemudian pada bulan januari 1994, Justin Hall membuat website
pribadinya bernama Justin’s Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from
the Underground sehingga menjadi bentuk blog seperti yang kita kenal sekarang,
yakni kumpulan alamat website disertai dengan komentar. 1 Selanjutnya pada
bulan Juli 1999 Pitas membuat sebuah website untuk melayani pembuatan blog
secara online . Langkah ini kemudian diikuti oleh Pyra yang membuat website
blogger dan Groksoup. Setelah itu semakin banyak bermunculan penyedia layanan
pembuatan blog (weblog tools) secara online dan gratis, sehingga media blog
semakin terus berkembang.
Hingga saat ini penyedia layanan weblog di Internet terus
bermunculan, baik yang gratis maupun yang harus membayar biaya berlangganannya.
Diantara website-website penyedia layanan weblog gratis yang terkenal adalah
http://www.blogger.com, http://www.blogdrive.com,http://www.blog-city.com,
http://www.tblog.com, http://www.mblog.com,
http://www.blog.boleh.com,http://www.goblogmedia.com, dan Blog M3-Access
Saat ini blog sudah menjadi trend dalam masyarakat digital,
termasuk dalam pendidikan. Kemungkinan penerapan blog sebagai media
pembelajaran dapat diungkapkan dalam uraian berikut.
Blog sebagai media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur penting dalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih
efektif dan efisien. Media pembelajaran tentunya harus relevan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai kelak, serta diharapkan dapat membangkitkan
minat mahasiswa untuk mencari, mengamati dan memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dalam memilih media pembelajaran tentu ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Ketepatan media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian media dengan karakteristik sasaran
3. Kemudahan memperoleh media
4. Media harus meningkatkan sistematika istruksional
5. Hemat Biaya
Sedangkan dalam media interaktif Thorn mengajukan enam kriteria
penilaian, yakni kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi.
Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa
tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan
kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi.
Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu
sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar
atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media di mana media harus
mengintegrasikan aspek dan ketrampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk
menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik maka
estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir
adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan
pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang
selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.
Dengan berkembangnya teknologi dalam pendidikan, maka semakin
beragam yang digunakan untuk pembelajaran. Pembelajar tidak lagi menggunakan
media konvensional sebagai satu-satunya media yang ada.
Banyak sekali media pembelajaran yang terdapat di lingkungan
yang bisa diperoleh kapan saja dan dapat dibuat. Salah satunya adalah blog.
Blog pendidikan yang berisikan artikel-artikel yang ditulis oleh pemiliknya
dapat menjadi media pembelajaran yang efektif.
Ayo, siapa lagi yang mau buat blog?!